Tag Archives: Yance Irianto

Perubahan Kultur Destruktif ke Konstruktif di Indramayu

4 Agu

Dalam masa pemerintahan Yance Irianto 2000-2001, perubahan kultur yang sangat signifikan cepat dilihat, tidak saja oleh masyarakat Indramayu, tetapi juga masyarakat di luar Indramayu yang dikenal memiliki kultur destruktif, pelan tapi pasti kini telah bergeser menuju kultur konstruktif. Bila di awal kepemimpian Yance, Indramayu selalu dikacaukan dengan tawuran antar warga, kini tawuran semacam itu telah terkubur seirama dengan bangkitnya kultur konstruktif di tengah-tengah masyarakat Indramayu, akibat transformasi yang dilakukan oleh Yance, tak berlebihan bila Yance mendapat julukan sebagai pemimpin yang revolusioner, sebuah sebutan yang menggambarkan keberaniannya dalam membuat berbagai terobosan. Dari sesuatu yang dianggap kebanyakan orang tidak mungkin, menjadi mungkin di tangan Yance. Ia mampu membalikkan sebuah keadaan yang “gelap” menjadi “terang”, karena itu ia merupakan reformis sejati.(www.kangyance.com)
Berbagai terobosan yang ia lakukan telah menuai keberhasilan di Indramayu, dan sudah sepantasnya jika Yance menggunakan pemikiran dan segala inovasinya untuk memajukan Jawa Barat walaupun dengan bentuk yang berbeda.

 

Kegiatan Safari Ramadhan Yance Irianto

30 Jul

Kegiatannya untuk menjaring aspirasi masyarakat di wilayah Jabar di bulan Ramadhan ini, Yance selalu menyempatkan diri untuk bertemu dengan masyarakat melalui kegiatan Safari Ramadhan.

Kali ini program safari ini dilakukan di Singaraja, Bogor sebuah desa yang tak pernah tersentuh oleh kunjungan pejabat Jawa Barat. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Yance untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan program-programnya jika terpilih menjadi Gubernur Jabar.

Warga masyarakat di Singarajaa, Bogor rupanya sangat menyukai gaya kepemimpinan Yance yang cerdas, lugas, tegas, dan amanah. Gaya kepemimpinan tersebut telah berhasil memajukan Indramayu, dan masyarakat Singaraja berharap agar kepemimpinannya tersebut dapat dibawa untuk memajukan seluruh Jabar.

Usaha memberantas Kemiskinan di Indramayu

27 Jul

Upaya memberantas kemiskinan di Kabupaten Indramayu tidak mudah karena terbelenggu faktor budaya yang membentuk pola kemiskinan kultural. Akibatnya, jumlah keluarga miskin terus bertambah, bahkan mencapai sepertiga dari total keluarga di kabupaten ini. Melihat luas lahan pertanian Indramayu yang mencapai 120.000 hektar dan potensi hasil tangkap ikan di laut yang melimpah, seharusnya tidak ada rakyat miskin.

Untuk pemberantasan kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Indramayu dibawah kepemimpinan Yance Irianto bupati Indramayu saat itu telah melakukan sejumlah program, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung seperti :

  • Penyusunan sistem informasi dan evaluasi secara terus menerus keberadaan kelompok masyarakat miskin dan nelayan.
  • Penyediaan sarana dan prasarana sosial ekonomi serta penyediaan pendampingan baik tenaga dan modal usaha untuk mengembangkan usaha.
  • Pengembangan sistem sosial yang sudah ada dan berjalan di masyarakat, usaha swasta dan pemerintah.

Selain itu setidaknya ada 5 pokok gerakan yang dilakukan Yance dalam rangka gerakan pemberantasan kemiskinan yaitu

  • Memberian bantuan kepada masyarakat miskin dan nelayan secara sistematis dalam rangka meningkatkan upaya mengurangi kemiskinan
  • Penyelenggaraan bimbingan pendidikan luar sekolah bagi anak jalanan.
  • Pemberian bea siswa bagi pelajar berprestasi dari keluarga tidak mampu dan nelayan
  • Penyuluhan dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu

Gerakan pemberantasan kemiskinan yang digalakkan Kang Yance mampu mengangkat citra Indramayu yang pada awal kepemimpinan beliau, terpuruk dengan kemiskinan, menjadi kabupaten yang yang makmur, sejahtera dan menjadi contoh pembangunan bagi kabupaten lain.

 

 

Menciptakan Profesionalisme PNS Indramayu

26 Jul

Usaha untuk menciptakan profesionalisme PNS untuk dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, pegawai negeri sipil perlu meningkatkan kemampuannya untuk menunjang pekerjaan. Tak terkecuali usaha peningkatan profesionalisme dari PNS tersebut juga dilakukan di Kabupaten Indramayu.

Gagasan untuk menninigkatkan profesionalisme PNS Indramayu ini datang dari H. Irianto MS Syafiuddin atau akrab disapa Yance Irianto Bupati Indramayu yang menjabat tahun 2000-2010 menyikapi kurangnya kualitas PNS Indramayu, berbagai terobosan untuk meningkatkan mutu PNS tersebut adalah diantaranya menggencarkan pendidikan dan pelatihan bagi PNS, baik bagi pendidikan dan pelatihan prajabatan calon PNS daerah, pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan fungsi bagi PNS daerah, maupun pendidikan dan pelatihan struktural bagi PNS daerah, untuk Diklatpim II, Diklatpim III dan Diklatpim IV. Langkah positif tersebut berhasil meningkatkan kemampuan dan profesionalisme

Dengan meningkatnya profesionalisme dari pegawai tersebut kelancaran memberikan pelayanan dan efektivitas kerja dapat tercapai dengan maksimal.

Pekarangan Penyuplai Gizi Keluarga di Indramayu

25 Jul

Pemanfaatan pekarangan sebagai penyuplai gizi keluarga di Indramayu dirasakan belum maksimal, ini terlihat dari banyaknya pekarangan rumah yang hanya dijadikan taman dan secara ekonomi tidak ada keuntungannya. Padahal jika dilihat masyarakat akan menuai keuntungan jika dapat memanfaatkan pekarangan tersebut secara maksimal, seperti pemenuhan kebutuhan gizi yang pasti akan tercukupi baik jika pemanfaatan dilakukan secara maksimal.

Seperti data yang dilansir oleh Badan Pangan Dunia (FAO) bahwa kebutuhan sayuran adalah 65 kg/kapita/tahun sementara kebutuhan tersebut hanya terpenuhi sekitar 34,52 kg/kapita pertahun. Sedangkan tingkat konsumsi ikan di Indonesia sendiri rata-rata yang harus dipenuhi adalah sekitar 26.5 kg/kapita/tahun sementara di Indramayu, Jawa Barat masih diangka 23.86 kg/kapita/tahun.

Kebutuhan akan konsumsi sayur dan ikan tersebut bisa dipenuhi dengan pemanfaatan pekarangan sebagai penyuplai gizi keluarga. Seperti yang dilakukan Yance Irianto, Bupati Indramayu saat itu yang terus menggalakkan program pemanfaatan pekarangan sebagai penyuplai gizi keluarga dengan sasaran ibu-ibu tani, PKK tingkat desa, tokoh masyarakat, dan siswa siswi sekolah. Pemanfaatan pekarangan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan produksi holtikultura dan buah-buahan. Melalui program ini akan mampu meningkatkan produksi sayuran, buah-buahan dan tanaman obat untuk perbaikan gizi. Selain itu juga, untuk meningkatkan nilai tambah petani melalui kegiatan budidaya tanaman di lahan pekarangan.

 

Yance Irianto Maju Pilgub di dukung Ical

25 Jul

Terkait dengan siapa yang akan diusung Partai Golkar pada Pilgub Jabar 2013 mendatang, secara eksplisit sudah ditegaskan oleh Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical pada berbagai kesempatan di Jawa Barat. Seperti yang terjadi baru-baru ini di SICC pada acara deklarasi penetapan Ical sebagai Capres. Dengan tegas Ical menginstruksikan jajaran dan fungsionaris Partai Golkar untuk mendukung Yance Irianto sebagai Calon Gubernur Jabar pada Pilgub Jabar 2013 yang akan datang.

Dukungan ini sangat beralasan mengingat track record Yance sebagai Bupati Indramayu 2000-2010 menorehkan prestasi yang luar biasa (download buku: Pengabdian Kang Yance – www.kangyance.com) telah mampu mengangkat kemajuan disegala bidang di Indramayu, ini menjadi catatan tersendiri bagi Golkar untuk menetapkan Yance sebagai calon kuat dari Golkar. Harapan yang begitu besar untuk membawa perubahan bagi Jawa Barat ke arah yang lebih baik itulah yang inginkan Golkar.

 

Partai Golkar Bangun Konsolidasi

24 Jul

Sebagai langkah awal usaha Golkar Jabar untuk memenangi Pilgub Jabar yang akan digelar tahun depan, Yanace Irianto Ketua DPD Golkar Jabar yang juga merupakan calon tunggal yang diusung Partai Golkar ini sudah sejak jauh-jauh hari melakukan konsolidasi sekaligus sosialisasi sampai pada tingkat pengutus desa maupun pengurus kecamatan.

Konsolidasi ini bertujuan untuk lebih memperkuat dan membangun koordinasi dan komunikasi kader serta dapat menyerap aspirasi akar rumput (arus bawah). Mengambil pelajaran dari kekalahan Partai Golkar pada beberapa Pilkada di beberapa tempat yang disebabkan oleh kurangnya konsolidasi koordinasi dan komunikasi yang dilakukan menyebabkan beliau saat ini lebih mengintensifkan pertemuan-pertemuan konsolidasi dengan kader diberbagai wilayah di Jabar.

 

Menanggulangi Kurang Gizi pada Anak-anak Indramayu

24 Jul

Masalah kurang gizi menjadi masalah yang sering menghinggapi suatu daerah, tak terkecuali Kabupaten Indramayu yang juga mengalami masalah serupa. Berdasarkan data statistik tahun 2006-2007 cukup signifikan. Bila pada tahun 2006 status gizi balita di Indramayu untuk gizi buruk (1.481), gizi kurang (16.030), dan kurang gizi (17.511). Pada 2007, gizi buruk menjadi (1.647), gizi kurang (17.805) dan kurang gizi (19.489).

Masalah kurang gizi ini menjadi keprihatinan tersendiri bagi Yance Irianto, Bupati Indramayu tahun 2000-2010. Beliau berupaya menekan angka kurang gizi tersebut dengan menggencarkan berbagai program seperti pemberian makanan tambahan dan vitamin bagi balita, penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro dan pemberdayaan masyarakat agar ikut mengkampanyekan sadar gizi. Untuk pemberian makanan tambahan dan vitamin dilakukan di 2.207 Posyandu dan 313 desa. Yance menggelontorkan dana dari APBD dalam pemberian makanan tambahan (PMT).

Dari program yang digulirkan tersebut berhasil menekan prosentase penderita kurang gizi, berdasarkan data statistik tahun 2008 tercatat balita dengan gizi baik 107.800 (85,54%), gizi kurang 12.007 anak (9,53%), gizi buruk 884 anak (0,70%) dan gizi lebih 894 anak (0,71) dari 127.919 balita.

 

Perkembangan MDA di Indramayu

23 Jul

Program wajar MDA yang diusung oleh Yance Irianto Bupati Indramayu saat itu untuk menghasilkan generasi baru Indramayu wawasan yang luas, dan memiliki karakter akhlak dan moral yang melandasi semangat hidup dalam pergaulan sosia telah membawa perubahan besar bagi pendidikan di Indramayu. Kewajiban melaksanakan MDA bagi anak-anak usia SD mengakibatkan jumlah MDA tidak sebanding dengan jumlah siswa SD yang masuk di MDA ini menjadi perhatian tersendiri bagi beliau dengan melakukan beberapa fasilitas dan kualitas tenaga pengajar MDA.

MDA yang kini diikuti oleh puluhan ribu anak SD di Indramayu sesungguhnya merupakan sekolah informal yang diwajibkan oleh Yance bagi anak SD. Target dari MDA ini agar anak-anak di usia sekolah itu mampu melaksanakan sholat dan mengaju Al-Qur’an. Meskipun sifatnya informal, tetapi didesain dengan layaknya sekolah formal. Di MDA ini juga terdapat tingkatan kelas dan kurikulum dengan delapan mata pelajaran agama. Selain itu, itu setiap siswa yang mengikuti MDA juga dilakukan evaluasi untuk naik tingkat maupun naik kelas.

Bantuan Usaha bagi Masyarakat Miskin Indramayu

23 Jul

Berbagai upaya terus dilakukan Pemkab Indramayu untuk mengatasi kemiskinan di Kabupaten Indramayu, Jabar, masalah kemiskinan adalah masalah yang cukup serius di Indramayu, ini disebabkan oleh faktor budaya setempat yang menganggap kemiskinan adalah hal yang biasa disamping itu gaya hidup yang cenderung konsumtif juga memiliki andil yang cukup besar terhadap kemiskinan di Indramayu.

Melalui upaya yang digencarkan Yance Irianto, Bupati Indramayu saat itu dalam rangka memberantas kemiskinan, terwujud berbagai program-program yang mempunyai tujuan untuk memberantas kemiskinan yang terjadi didaerahnya. Salah satUnya adalah pembekalan keterampilan dan program pelatihan yang pemberian bantuan modal usaha bagi mereka masyarakat miskin. Besarnya kepedulian dan perhatian Yance itu telah berhasil membantu mengubah kultur konsumtif sebagian penduduknya menjadi produktif.

Dalam upayanya tersebut Yance Irianto menggencarkan berbagai pelatihan dan bantuan kepada Usaha Ekonomi Produktif (UEP) pada 2008 dilaksanakan di Desa Leuwigesik, Kecamatan Krangkeng, Desa Cibereng, Kecamatan Terisi, dan Desa Karangkerta, Kecamatan Tukdana. Dan dalam usahanya untuk untuk mengentaskan kemiskinan beliau juga menyalurkan program pendampingan Kredit DAKABALAREA yang bekerja sama dengan PT. Bank Jabar untuk disalurkan kepada setidaknya 30 kelompok usaha dengan total anggaran Rp 372.500.000. Dimana masing masing kelompok bisa mendapatkan kredit modal usaha sebesar 5 juta rupiah s/d 20 juta rupiah.

Diharapkan dari penerimaan kredit usaha ini dapat meningkatkan kapasitas usahanya dan mampu menopang ekonomi kemuarga miskin dalam menjalani kehidupan sehingga mampu meningkatkan kemakmuran setiap masyarakat Indramayu agar tetap bertahan ditengah kompleksitas persoalan dalam masyarakat.